#Post Title #Post Title #Post Title
Sabtu, 24 Desember 2011

Pengorbanan Sebuah Keniscayaan

"Tiada kemenangan tanpa pengorbanan dan kesabaran".

Kalimat inilah yang masuk dalam memoriku beberapa hari ini. Menyaksikan, mendengarkan dan mengikuti kajian bisnis yang sangat mencerahkan.

Sahabatku,
setiap kemenangan besar hari ini buah dari pengorbanan yang terus menerus dilakukan dalam rentang masa yang cukup panjang.
Nabi Muhammad yang Mulia, saat beliau masih hidup hanya beberapa ribu orang yang memeluk Islam, kini lebih dari 2 Miliyar manusia mengaku seorang Muslim.
Saat Nabi Ibrahim AS membangun ka'bah sesuai perintah TuhanNya ribuan tahun silam, kini kita bisa melihat jutaan orang memadati kota suci Mekkah untuk melakukan ritual Haji setiap tahunnya.
Saat Nabi Muhammad mengatakan bahwa Konstantinopel akan ditaklukan oleh sebaik-baik panglima, dan sebaik-baik prajurit. Maka, barulah 800 tahun setelah kata-kata itu terucap, mimpi kemenangan itupun terwujud dengan izin Allah. Sultan Muhammad Al-Fatih Murad II yang baru berusia 21 tahun menaklukkan Konstantinopel, Negeri yang menjadi simbol kebesaran, kekuatan dan peradaban saat itu.

Merinding saat menyaksikan video bagaimana Sang Panglima Muhammad Al-Fatih mempersiapkan kemenangan.
Bermula dari mata-mata yang menghitung secara detil, berapa tebal benteng pertahanan musuh, berapa besar meriam yang dibutuhkan, kedalaman laut, sampai merancang panah-panah dengan kecepatan 240 km/jam. Sangat mencengangkan..

Sahabatku,
kemenangan sejarah dipergilirkan dan diperebutkan,
dan hanya ia yang mempunyai perencanaan yang sangat matang,
konsistensi kerja yang terukur, dan kesabaran yang dahsyat yang akan memenangkannya.

"Wahai Nabi (Muhammad), Kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu irang kafir, karena orang-orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti" (Q.S. Al-Anfal : 65)
SALAM>>>>

Pengorbanan Sebuah Keniscayaan

"Tiada kemenangan tanpa pengorbanan dan kesabaran".

Kalimat inilah yang masuk dalam memoriku beberapa hari ini. Menyaksikan, mendengarkan dan mengikuti kajian bisnis yang sangat mencerahkan.

Sahabatku,
setiap kemenangan besar hari ini buah dari pengorbanan yang terus menerus dilakukan dalam rentang masa yang cukup panjang.
Nabi Muhammad yang Mulia, saat beliau masih hidup hanya beberapa ribu orang yang memeluk Islam, kini lebih dari 2 Miliyar manusia mengaku seorang Muslim.
Saat Nabi Ibrahim AS membangun ka'bah sesuai perintah TuhanNya ribuan tahun silam, kini kita bisa melihat jutaan orang memadati kota suci Mekkah untuk melakukan ritual Haji setiap tahunnya.
Saat Nabi Muhammad mengatakan bahwa Konstantinopel akan ditaklukan oleh sebaik-baik panglima, dan sebaik-baik prajurit. Maka, barulah 800 tahun setelah kata-kata itu terucap, mimpi kemenangan itupun terwujud dengan izin Allah. Sultan Muhammad Al-Fatih Murad II yang baru berusia 21 tahun menaklukkan Konstantinopel, Negeri yang menjadi simbol kebesaran, kekuatan dan peradaban saat itu.

Merinding saat menyaksikan video bagaimana Sang Panglima Muhammad Al-Fatih mempersiapkan kemenangan.
Bermula dari mata-mata yang menghitung secara detil, berapa tebal benteng pertahanan musuh, berapa besar meriam yang dibutuhkan, kedalaman laut, sampai merancang panah-panah dengan kecepatan 240 km/jam. Sangat mencengangkan..

Sahabatku,
kemenangan sejarah dipergilirkan dan diperebutkan,
dan hanya ia yang mempunyai perencanaan yang sangat matang,
konsistensi kerja yang terukur, dan kesabaran yang dahsyat yang akan memenangkannya.

"Wahai Nabi (Muhammad), Kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu irang kafir, karena orang-orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti" (Q.S. Al-Anfal : 65)

Pengorbanan Sebuah Keniscayaan

"Tiada kemenangan tanpa pengorbanan dan kesabaran".

Kalimat inilah yang masuk dalam memoriku beberapa hari ini. Menyaksikan, mendengarkan dan mengikuti kajian bisnis yang sangat mencerahkan.

Sahabatku,
setiap kemenangan besar hari ini buah dari pengorbanan yang terus menerus dilakukan dalam rentang masa yang cukup panjang.
Nabi Muhammad yang Mulia, saat beliau masih hidup hanya beberapa ribu orang yang memeluk Islam, kini lebih dari 2 Miliyar manusia mengaku seorang Muslim.
Saat Nabi Ibrahim AS membangun ka'bah sesuai perintah TuhanNya ribuan tahun silam, kini kita bisa melihat jutaan orang memadati kota suci Mekkah untuk melakukan ritual Haji setiap tahunnya.
Saat Nabi Muhammad mengatakan bahwa Konstantinopel akan ditaklukan oleh sebaik-baik panglima, dan sebaik-baik prajurit. Maka, barulah 800 tahun setelah kata-kata itu terucap, mimpi kemenangan itupun terwujud dengan izin Allah. Sultan Muhammad Al-Fatih Murad II yang baru berusia 21 tahun menaklukkan Konstantinopel, Negeri yang menjadi simbol kebesaran, kekuatan dan peradaban saat itu.

Merinding saat menyaksikan video bagaimana Sang Panglima Muhammad Al-Fatih mempersiapkan kemenangan.
Bermula dari mata-mata yang menghitung secara detil, berapa tebal benteng pertahanan musuh, berapa besar meriam yang dibutuhkan, kedalaman laut, sampai merancang panah-panah dengan kecepatan 240 km/jam. Sangat mencengangkan..

Sahabatku,
kemenangan sejarah dipergilirkan dan diperebutkan,
dan hanya ia yang mempunyai perencanaan yang sangat matang,
konsistensi kerja yang terukur, dan kesabaran yang dahsyat yang akan memenangkannya.

"Wahai Nabi (Muhammad), Kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu irang kafir, karena orang-orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti" (Q.S. Al-Anfal : 65)
SALAM...........
Zainudin Hiola
[ Read More ]

Makhluk Syurga itu bernama "Anak-anak"

"Om ini apa?" "ini remote"
"Buat apa?" ""Buat pindahin musik di mobil"
"Punya siapa?" "Punya Om"
"Om Siapa?" "Om Furqon"
"Om Furqon siapa?" "Om Furqon yang cakep"
"yang cakep apa?" "Cakep soleh"
..................................................
Nah, sekarang giliran Om bertanya, "Ini apa nif?" "Remote"
"Punya siapa?" "Punya Om"
"Om siapa?" "Om Furqon yang cakep, soleh"

Inilah sekilas percakapanku di mobil bersama keponakanku, Hanif. Anak cerdas nan aktif, selalu ingin bertanya dan mencoba. Bukan hanya bertanya, bahkan tak jarang ia mengacak-acak kamar, main-main dengan air, pinjam BB untuk poto-poto dan segala aktivitas yang seringkali menyita waktu, perhatian dan menguji kesabaran. Bahkan sempat malam tadi ia saking semangatnya ia loncat-loncat di kasur, ia pun terjatuh dan mengenai nasi yang sedang kumakan, akhirnya nafsu makan berkurang, karena tak mau memarahi akhirnya aku pergi meninggalkannya, mencoba untuk bersabar.

Subuh hari, saat saya dan istri saling berbagi ilmu, istri dengan baik memberitahu tentang ilmu parenting, ternyata butuh perhatian, ketulusan dan kesabaran dalam mendidik anak-anak. banyak diantara orang tua yang malah melarang anak yang sedang aktif itu dengan banyak kata yang membuat dirinya terkekan dan tidak berkembang, "Jangan", "Gak boleh", "Awas" dan segudang kata-kata negatif lainnya. Bahkan tidak jarang kata-kata kasar dan sumpah serapah pun mengalir dari mulut orang tuanya. Misalnya, "Bodoh kamu, anak siapa sih?" (udah tau anak papah mamahnya!)

Nah, ternyata, lanjut istri, anak-anak itu punya perasaan yang sangat peka, bahkan ia lebih suci dibandingkan kita, jadi saat kita marah atau bersikap kasar, ia akan sangat tidak nyaman. Itulah mengapa jangan sering menyalahkan anak, justru orang tua harus mulai sadar, mungkin pola asuh dan cara-cara kita dalam mendidik anak yang harus diperbaiki.
Anak-anak adalah sketsa sederhana tentang ketulusan, kejujuran dan semangat bercita-cita tanpa beban.

Saat anak-anak ditanya tentang cita-citanya, ia bahkan bisa menjawab dengan berbagai hal yang luar biasa, dari mulai ingin jadi pilot, naik ke bulan, jalan-jalan ke planet, dan lain sebagainya. Imajinasinya tidak terbentur oleh realita. Akhirnya kreativitasnya sangat mengesankan. Lihat pelajar atau mahasiswa hari ini yang kebanyakan sudah sulit untuk bercita-cita. Mengapa? bisa jadi karena dari kecil ia sudah terbiasa untuk dilarang, akhirnya saat ia mau bercita-cita lagi, otak bawah sadarnya mengatakan, mana mungkin kamu bisa mewujudkan impian itu, dari kecil saja kamu sudah tak mampu.


Aktifitas anak bukan untuk dilarang, namun diarahkan. Misalnya, saat anak main air, dialihkan "Ayo nak, kita main mobil-mobilan". Lalu lanjutkan dengan penjelasan yang benar dan jelas sesuai dengan bahasanya. Misalnya bukan dengan, "Awas loh, tuh ada ular, nanti dipatuk loh!". Tapi jelaskan, "Nak, kalau main air terus, nanti kedinginan, terus bisa jadi pilek deh, yuk kita main mobil. Nih bagus loh mobilnya". Akhirnya anak paham dan mulai mengerti mana yang baik dilakukan dan mana yang tidak mesti dilakukan.

Anak pun mesti sering diajak bicara dan belajar untuk berani memilih, hal ini baik untuk melatih verbal dan daya nalarnya. Pembiasaan positif seperti solat berjamaah di masjid pun baik dibiasakan semenjak balita, agar masuk ke alam bawah sadarnya sehingga anak mudah diarahkan saat beranjak remaja.

Ada puisi yang saya sukai dari Khalil Gibran tentang anak,

Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu

Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu
Karena mereka memiliki ikiran mereka sendiri

Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh tapi bukan jiwa mereka,
Karena jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpi

Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimu
Karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu

Engkau adalah busur-busur tempat anak-anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkan

Sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan ia meregangkanmu dengan kekuatannya sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan jauh

Jadikanlah tarikan tangan sang pemanah itu sebagai kegembiraan
Sebab ketika ia mencintai anak-anak panah yang terbang, maka ia juga mencintai busur yang telah diluncurkannya dengan sepenuh kekuatan.
SALAM..........
Zainudin Hiola
[ Read More ]

pEMOEDa Indonesia, BangkitLah!

"Pemuda hari ini, pemimpin masa depan"
Kata-kata ini bukan hanya isapan jempol semta. Pemuda, yang menjadi motor penggerak perubahan bangsa telah dirasakan dari dulu, mulai dari kebangkitan bangsa di tahun 1908, Sumpah pemuda di tahun 1928, sampai proklamasi kemerdekaan di tahun 1945. Bahkan era reformasi di tahun 1998 pun dipelopori oleh semangat pemuda yang merindukan perubahan bangsa ke arah yang lebih baik.

Sahabatku, jika Soekarno berkata, "Berikan Aku 10 Pemuda, akan kuguncang dunia", maka hari ini izinkan dengan semangat pemuda yang mengharu biru kita teriakkan, "Semangat Sumpah Pemuda, Semangat pemimpin muda penuh karya dan manfaat bagi sesama!"

Sahabat, hari ini bangsa kita tengah dijajah dari segala aspek, dari mulai ekonomi yang tidak stabil, politik yang carut marut, pendidikan yang menjadi komoditi, bahkan fashion dan life style pemuda yang sudah jauh dari jati diri bangsa Indonesia.
Jujur saja sahabat, bukankah anak bangsa hari ini banyak yang lebih senang nonton boysband kesayangannya di televisi, atau sekadar menghabiskan uang jutaan rupiah untuk mengikuti konser musik artis kesayangannya? Bukan hanya itu ternyata, rating acara lawakan naik daun. Bagaimana dengan semangat membaca dan berkarya? Jauh dari harapan.

Ramai-ramai orang untuk mengganti stylenya mengikuti boysband Korea, yang ga bisa ngedance gak gaul, yang gak pacaran ketinggalan jaman.
Inilah potret suram pemuda kita hari ini sahabatku, yang puluhan tahu yang akan datang akan mengisi kekosongan pemerintahan dan tampil menjadi pemimpin-pemimpin muda Indonesia. Budaya instan masih menjadi tradisi sebagian remaja dan pemuda, ingin kerja santai dan hasil melimpah, akhirnya penipuan di mana-mana, karakter jujur dan amanah jauh dari kenyataan, sebagian mengedepankan citra ketimbang memperbaiki karakter. Lengkap sudah penderitaan bangsa ini.

Namun saya yakin sahabat, justru di tengah krisis inilah, para pahlawan muda itu datang, yang tergerak untuk membuat perubahan sedikit demi sedikit, yang berkarya nyata walau banyak dicaci dan dikucilkan, yang niatnya lurus untuk memberdayakan, bukan untuk memperdaya.

Sahabat, sudah saatnya kita mulai berbenah diri, memperbaiki karakter diri dan sedikit demi sedikit mengukir prestasi. fokuslah dengan passionmu, jadilah ahli di bidang yang kau pilih, dan buatlah Indonesia tersenyum dengan karya nyatamu.

Indonesia butuh para pendidik yang berkarakter, jadilah kau salah satunya
Indonesia butuh para pengusaha yang cerdas, aku yakin engkaulah salah satunya
Indonesia butuh pemimpin yang adil dan berakhlaq, yakinkan itulah dirimu
Apapun profesimu, dimanapun posisimu, jadilah bagian dari perubahan bangsa ke arah yang lebih baik!
SALAM.............
Zaindin Hiola
[ Read More ]

Sebuah Kesuksesan

Anda Orang Sukses, Saya saksinya!

Sahabat, kita sering mengeluh dengan kegagalan yang kita alami,
atau seringkali menyesali diri mengapa kesempatan emas kemarin tidak  dimanfaatkan dengan baik
Bahkan, banyak yang hidup dalam angan-angan semu tanpa mau berusaha
Akhirnya, tak berani menatap masa depan, menyia-nyiakan hari ini, dan tidak mengambil pelajaran dari apa yang telah terjadi.

Sahabat SETIA,
Kita tak pernah benar-benar tahu tentang masa depan kita,
maka kita tidak bisa dengan mudah mengambil kesimpulan dari setiap kejadian buruk yang menimpa kita
Karena, hakikatnya, tidak ada yang buruk jika kita mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian yang terjadi.
Bukankah di setiap krisis ekonomi, selalu bermunculan pengusaha-pengusaha kreatif baru yang memanfaatkan peluang krisis?
Bukankah dari kegagalan masa lalu lah kita bisa memperbaiki cara-cara kita yang kurang tepat?
dan bukankah, orang-orang besar yang kita kenal hari ini, melakukan kesalahan, kegagalan yang bahkan jauh lebih parah?

Ada seorang pebisnis, yang lebih bersyukur saat ia terpuruk, ada seorang anak nakal yang kemudian berubah menjadi anak soleh saat orang tuanya telah tiada. Ada seorang ayah yang karena PHK, malah jadi lebih kreatif dan menjadi pengusaha sukses.

Syaratnya, tetaplah optimis, yakin bahwa tiada malam yang abadi,
akan ada pagi yang berarti siang akan bertandang
Alih-alih menyalahkan diri atau lingkungan, lEbih baik ambil  hikmah dari setiap kegagalan
Pemenang, adalah dia yang mampu mengambil kesempatan dari setiap kesempitan
yang mampu mengambil peluang walau tanpa modal uang
bahkan jika peluang untuk sukses hanya 2 %, ia akan terus berfokus untuk mengambil presentase kecil itu

Dari kegagalan kita belajar hati-hati
dari keberhasilan kita belajar untuk rendah hati
dari keterpurukan kita belajar berdamai dengan diri
dan..
dari kelapangan kita belajar untuk berbagi

Salam SETIA!
Zainudin Hiola
[ Read More ]

APAKAH BANGSA KITA SUDAH MERDEKA ?????

MERDEKA? KATA SIAPA ?

Sahabatku, Benarkah bangsa kita sudah merdeka?
Kemerdekaan di bidang apa?

Mencengangkan saat diberikan fakta,
Indonesia sebagai Negara terkonsumtif ke-2 di dunia
dikalahkan oleh Singapura yang menduduki peringkat 1,
itupun karena konsumen terbesar di Singapura pun didominasi orang Indonesia

Sudahkah kita merdeka?
Saat negara lain siap untuk globalisasi dan mengekspor barang-barang ke seantero dunia
Kita sibuk mengimpor hampir semua kebutuhan dari luar negeri
Beras mengiimpor dari vietnam,
Buah-buahan mengimpor dari Newzealand
Bahkan kalau kita mau sejenak tersadar,
untuk masalah hajat hidup orang banyak pun kita masih di jajah oleh negara lain
Misalnya saja air minum dalam kemasan yang iklannya marak di televisi
diambil dari mata air bangsa Indonesia dengan omset 200 T per tahun
namun apa yang kita dapatkan?
orang sekitar yang mata airnya diperas habis kekeringan dan sulit mendapatkan air
Emas di freeport pun, kita hanya mendapatkan presentase kurang dari 10 % selama berpuluh-puluh tahun lamanya

Saat anak-anak di Jepang terbiasa merakit laptop dan robot
anak-anak Indonesia merengek untuk dibelikan laptop dan robot
Saat rumah-rumah di Cina merakit satu motor per hari
di saat yang sama, leasing-leasing untuk cicilan motor di Indonesia kebanjiran order

Seakan  kurang percaya jika  rakyat Indonesia dikatakan miskin
konser Justin Bieber dengan rate antara1-5 juta rupiah pun terjual puluhan ribu tiket
Pengguna Blackberry Indonesia pun salah satu terbesar di dunia
bahkan banyak produk hanphone yang melaunchingkan pertama kali produknya di Indonesia
Mengapa? karena mental konsumtif masih melekat pada jiwa-jiwa kita

belum lagi carut marut politik yang kental dengan budaya laten korupsi, kolusi dan nepotisme,
sampai seorang pengamat politik berseloroh, "Yang tetap menyatukan Indonesia dari Sabang sampai Merauke sampai hari ini bukanlah semangat heroisme, namun disatukan dengan ikatan korupsi yang menggurita. Bupati takut dibongkar kasusnya oleh gubernur, begitu juga gubernur yang takut dengan presiden".

Kaum muda yang tak jelas orientasi
tak siap berkompetisi, akhirnya mencari jalan cepat, singkat dan mudah untuk terkenal, gaya dan punya banyak uang
akhirnya, generasi instan pun menjamur.
Pelatihan yang menjanjikan cara cepat kaya pun menjadi diversivikasi komoditi
Lagu-lagu cengeng laku keras, program musik di TV tak sadar sudah menghabiskan separuh waktu hidup
Orang-orang kota yang seringkali terjangkit stres, program humor pun laris manis
sampai sulit kita pisahkan mana Ustadz, mana pelawak. Karena beberapa sudah beralih profesi demi kejar tayang

Sahabatku,
masih ada harapan untuk kita membangun bangsa ini
memaknai kemerdekaan sejati di mulai dari membangun karakter diri, membina keluarga, mengajak sahabat terdekat
semoga saja sampai ke neara dan dunia

Kuatkan diri dengan selaksa keimanan
Hiasi diri dengan selendang akhlaq
dan raih kemerdekaan diri dengan menjadi orang yang jujur
Jujur melihat kekurang diri, jujur mengakui kekurangan diri dan berusaha untuk terus belajar dan berlatih tiada henti
Yakinlah pada suatu saat, dimana kita bisa mengisi kekosongan dan kekeringan pemimpin
dengan karya nyata kita, yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
Saya yakin Anda, saya dan kita semualah yang mampu mengubah nasib bangsa ini
dengan pertolongan dan bimbingan Allah subhanahuwata'ala

Merdeka!!
Salam SETIA!
[ Read More ]

Cara Menghilangkan Sreess

Maka Berbahagialah!

Sob, pernah nggak ngerasa Bete, nggak bahagia, atau merasa resah gelisah dalam hidup ini?
Ada yang bilang Dewi Fortuna ga muncul teruslah, sedang sial, atau seribu alasan lain yang memperparah kondisi kita,
Tapi sadar ga Sob, sebenarnya semua itu ga akan terjadi kalau kita punya satu kunci ini. Apa itu? Bersyukur..

Ya, beriring dengan waktu yang terus bergulir, kebutuhan hidup yang semakin mendesak, dan zona kompetisi semakin panasnya. Tidak jarang kita merasa lelah, pasrah bahkan malas melangkah.

Jadi teringat salah satu bait dari lagu "Kamu Pasti Bisa" dari album Jangan Jatuh Cinta! Tapi Bangun Cinta:
"Saat terjatuh.. Jangan lupa bahwa engkau pernah berdiri.. Bangunlah..Kamu pasti Bisa!!"
Benar sahabatku, jika ditafakuri, apa sih yang kurang dalam pencapaian hidup kita, ada yang bilang "Kurang Uang", "Kurang kesempatan", "Kurang ilmu". Namun Sob, seringkali akar semua itu adalah "Kurang Bersyukur".

Berapa harga sebuah kehidupan?
Berapa harga nikmatnya sehat?
Berapa harga cinta keluarga dan sahabat kita?

Sayang sekali,
kita lebih sering befokus pada apa yang belum didapat, ketimbang apa yang sudah diraih
Kita lebih sering menangis kalah, tanpa terlebih dahulu mensyukuri bahwa kita pernah bertanding

Teringat, film "Surat Kecil untuk Tuhan" yang saya tonton di Bioskop sepekan silam, betapa dahsyatnya perjuangan seorang ayah yang ingin anaknya sembuh dari kanker jaringan syaraf. Semua waktu, tenaga, biaya dikorbankan hanya untuk melihat anaknya tersenyum bahagia dan sembuh.


Mungkin kita pernah merasa malas memulai sebuah aktivitas atau target, namun akhirnya kita dikalahkan oleh ribuan alasan untuk tidak mengerjakannya. Yakinlah sahabat, itu bukan karena keterbatasan waktu atau segudang alasan lainnya. simpelnya, itu karena kita kurang bersyukur dengan dua hal yang sering disia-siakan manusia, nikmat waktu luang dan kesehatan.

Untuk itu, sahabatku..
Mari mulai list semua anugerah Tuhan yang tiada terhingga
bandingkan dengan kesyukuran kita yang sering kali alpa

Tersnyumlah sahabat, samudera cintaNya terlimah ruah
Kasih sayangNya slalu tercurah

untuk kita....  hambaNya
Zainudin Hiola
[ Read More ]

Ujian, Tanda CintaNya

Sahabatku,
Seringkali kita menyimpulkan sebuah kejadian terlalu cepat.
Saat diuji dengan masalah yang bertubi-tubi, atau sebuah musibah yang menyesakkan hati. Kita terlalu mudah menyimpulkan bahwa hal tersebut adalah kesialan diri, bahkan tak jarang yang malah menyalahkan takdir, orang atau keadaan.

Maha Suci Allah, Yang Maha Tahu apa yang dibutuhkan hamba-hambaNya.
Bersama kesulitan, ada kemudahan, bersama kesulitan ada kemudahan (Q.S. Al-Insiroh: 5-6)
Inilah yang saya rasakan kemarin.

Saat silaturahim ke kakak, mobil di parkir sekitar 20 meter dari rumah, di siang bolong dalam rentang waktu yang sangat singkat hanya 1 jam. Saat hendak pulang bersama istri dan adik, kaca sebelah kiri Avanza sudah dalam keadaan pecah dan tas yang berisi laptop dan hard disk eksternal dicuri dari mobil.
Beberapa saat memang cukup shock, namun saat direnungkan, tidak ada satu kejadian pun yang kebetulan.

Ma ashoba mimmushibatin illa biidznillah, tidak ada satu musibah pun kecuali dengan izin Allah.
Setelah mengevaluasi diri, mengapa ini bisa terjadi..
Istri mengingatkan, bahwa baru malam tadi kita tidak tahajjud. Mungkin Allah sayang, dan ingin menegur
Saya pun introspeksi, mungkin banyak ilmu dalam laptop itu yang belum diamalkan, atau mungkin ada kesombongan atau dosa dengan laptop tersebut.
Namun, saat hati mencoba untuk mengikhlaskan, Subhanallah ternyata lebih banyak kemudahan yang dirasakan setelah kejadian tersebut. Mulai dari selesainya renovasi dan pengeboran air jetpump di rumah, materi training masih lengkap karena telah dibackup, dan banyak lagi kemudahan yang Allah berikan.

Dari kejadian ini, banyak hikmah yang di dapatkan. diantaranya:
1. Jangan pernah merasa memiliki sesuatu, karena semuanya hanyalah titipan
2. Manfaatkanlah semua fasilitas yang Allah titipkan untuk kebaikan, bukan untuk mengkufuri nikmatnya
3. Tetaplah optimis, berbaik sangka dengan semua ujian yang Allah, itulah tanda kasih sayang Allah
4. Jangan lupa selalu membuat cadangan dan persiapan, Seperti data skripsi misalnya. buatlah backupannya
5. Kembalikan semuanya pada Allah, dan nikmati kemudahan yang dijanjikan

Selamat menikmati semua ujian yang Allah berikan, yakinlah sahabat, nalar kita terlalu sempit untuk terlalu mudah menyimpulkan suatu kejadian. Percasyalah, di balik musibah ada berkah, di balik masalah ada rencana yang begitu indah..
Kuncinya, kembalikan semuanya pada Allah

Sahabatmu,
Zainudin Hilola
[ Read More ]

Surat Cinta Untuk Belahan Jiwa

Surat Cinta untuk Belahan Jiwa

Kau belum pernah hadir dalam sketsa mimpiku
Namun kau sudah tercatat sebagai belahan jiwaku
jauh sebelum kita terlahir ke dunia
Aku tak mengenalmu
Begitu juga kau yang belum tentu mengenalku
Namun aku percaya, kau titipan Tuhan untukku.

Kelebihanmu, mendecak kekaguman dalam hati
memaksaku tuk melafadzkan tahmid cinta
kekuranganmu, cermin bagiku
yang membuatku sadar, kita hanyalah manusia biasa
yang punya salah dan alpa

Aku tak memilihmu, namun Allah yang pilihkan dirimu untukku
Maka, mari kita sinergikan potensi, lejitkan semangat
dan ciptakan karya-karya bersama
Hingga saatnya kelak..
Lahirkan generasi robbani yang cinta Al-Quran
kita berjuang tuk membina generasi pembaharu
yang nafasnya dzikir, lafadznya quran, akhlaqnya Rasulullah
tidurnya ibadah, hidupnya ma'rifat, matinya syahid

Tulang rusukku,
Saat Mitsaaqon Ghalida itu terucap
Bantu aku menjadi imam yang adil dan penuh cinta kasih
untuk bahtera yang kita kembangkan
untuk ikatan yang kita jalin
Semoga keberkahan pada awal dan prosesnya
begitu juga keberkahan pada penghujungnya

Kuingin bersamamu hingga akhir waktu,
sampai kita dipersatukan kembali di jannahNya
dalam lautan cinta abadi yang hakiki
di akhirat nanti...

Setulus hati,
dari belahan jiwamu
[ Read More ]

Surat Cinta Buat Ibu

Ibu, saat semua orang tak mempercayai diriku

kau yang pertama kali meyakinkan diriku bahwa kubisa


Saat kuterpuruk dengan kesalahan dan kegagalan

kau yang selalu menyemangati dan memotivasi diriku


Umi,

Saat kuterbaring lemas dalam kesakitan

kau yang mengobati dan menjagaku siang malam


Saat ku kedinginan dan ketakutan dalam gelapnya malam

kau yang menyelimutiku dengan belaian sayangmu

lalu kau bercerita indah sampai ku tertidur di pangkuanmu


Kini,

Saat kuberanjak dewasa

berapa sering kutolak permintaanmu

walau hanya sekadar membelikan sesuatu di warung

walau hanya sekedar memijit kakimu yang lelah seharian dengan pekerjaan rumah yang tiada habisnya


Saat kuberikan beberapa rupiah untukmu

serasa berjasa dan sudah menjadi anak soleh

padahal 23 tahun lamanya kau beriku makan

kau beriku pakaian, kau antarku sekolah, bahkan tak lupa kau beriku mainan


Sahabatku,

Berapa sering ayah dan ibu memberi hadiah saat kita milad dan mendapatkan prestasi,

namun sudah berapa kali kita memberi hadiah pada ibu?

Bahkan pada moment bahagianya, masih ingatkah kita?

Untuk hanya sekadar mengucapkan selamat dan melantunkan do'a-do'a cinta

Untuk sekadar mencium tangannya yang mulai keriput, atau bersimpuh di kakinya yang suci


Sahabat,

Berapa usia ibu kita?

Kapan kita mau menghajikannya?

Kapan kita mau membuatkan rumah yang layak untuknya?

Kapan kita mau jadi anak soleh yang senantiasa mendoakannya?


Jangan sampai kita menyesal,

saat semuanya kita miliki

tak ada ibu yang bisa mengecap kesuksesan dan keberhasilan dirimu


ah..

Ibu yang ikhlas itu tidak menuntut apa-apa

hanya ingin kita jadi anak soleh yang mendoakan dirinya


di hari Ibu yang indah ini,

mari peluk ibumu, doakan ia

yang jauh, teleponlah ibumu

mohonkan maaf dan doakan dirinya

yang telah berjasa membuatmu hadir di dunia dan seperti yang hari ini


Selamat hari Ibu,
[ Read More ]